“A mother’s love and compassion for her children is one of the strongest and purest forms of God mercy”.Sosok raga nan ringkih itu bersikeras memanggul beban dari detik ke detik, bidang demi bidang, tapak demi tapak untuk menjadi wali-Nya. Kadang penampakan wujudnya sangat halus, gemulai langkah-geraknya menyatu dengan angin….. Meliuk membuai menina-bobokan seluruh nafas-nafas yang merayap di permukaan bumi ini.. .
Manifestation of God's love.
Kadang begitu lincah dan sangat cekatan mengendalikan ujung-ujung hari... dari siang ke malam dan kembali malam ke siang. Berkelebatan ke sana ke mari bak pendekar memainkan jurus-jurus andalan. Jurus-jurus yang itu-itu saja dan mungkin ( sebenarnya ) telah lama mengendap dan mengerak di dasar kebosanannya.
Helaan nafas demi nafas bercampur keringat di keningnya adalah bara yang membakar harapan dan memberi hidup bagi sang penerus jaman… Memapah, membelai, dan mendekap setia benih-benih kehidupan, lalu memastikannya tetap menggeliat dan melangkah dalam hidup.
Kristalisasi duka, derita, kecewa, senang, bangga dan bahagianya selalu menjadi airmata yang menetes jatuh menyeberangi aroma syurga, kemudian lesap membasuh dahaga bumi dan menyurutkan intensitas murkanya. Pancaran-pancaran lembut di garis wajahnya yang perlahan menua senantiasa teduh, jauh dari jebakan putus asa, dan itu bukan topeng palsu…! Makhluk perkasa yang dikemas dalam raga ringkih itu berdiri di antara perebutan kepentingan dalam dirinya, antara status “pangeran katon” dengan kodratnya sebagai makhluk pesolek. Tangan-tangannya yang halus-lentik kini telah berubah menebal dan kasar, karena harus selalu mencakar menyiangi kehormatan keluarga agar tetap harum.
Detak nadi dan nafasnya adalah masa depan, keluh kesahnya adalah bantal-bantal pijakan kaki anak-anak sang waktu. Lamunan-lamunannya dan air matanya adalah doa bagi tanah yang subur bermandi berkah. Dari pelupuk marahnya ada bulir-bulir pupuk yang akan membentuk tanaman-tanaman kecil itu kelak tumbuh lurus menjulang. Dia adalah manifestasi kasih sayang dan kelembutan sang bumi.
Makhluk gemulai itu yang rela menggadaikan sebagian waktu hidup dan kesetiaannya demi persemaian generasi titipan tuhannya. Tak pernah sekali pun berpikir untuk menakar imbalan yang tergantung di samping pintu kasihnya. Imbalan yang senyatanya tak pernah sebanding dengan penat bahu dan tungkai gelisahnya. Dia tak pernah membisikkan sepatah kata pun kepada angin keinginan untuk memadankan aliran keringatnya dengan reward atau pun award apa pun. Bahagianya telah pergi dan menyatu bersama lempengan-lempengan kehidupan makhluk-makhluk yang telah dilahirkannya.
Terima kasihku selalu tulus untuknya… untuk makhluk gemulai yang selalu di panggil “Ibu”, “emak”, “umi”.”biyung”,”mama” itu.
Bagiku “Hari Ibu” adalah setiap waktu… dan itu berlaku selama darahku masih mengalir dan jantungku masih berdetak.
( nyuplik dikit lirik lagu A Mother's Love - Diana Ross )
A mother's love is foreverBetapaku sekarang sangat kesulitan walau hanya untuk sungkem mencium tangannya dan bersimpuh di ujung kain kebayanya. Saat ini aku berendam di tumpukan sesal dan saat ini yang kupunya hanya seikat doa dan sesobek Dummies Poem untuknya … Semoga diterima semua amal bhaktinya dan diampuni segala khilaf-dosanya, serta diberi tempat yang layak di sisi-Nya. Amieen...
A mother's love is for free
It doesn't matter if you're good or bad
She's there for whatever you need
Doesn't matter if you're good or bad
There's nothing like a mother's love
Oya sekalian saja, takut kalo berlarut-larut kelamaan, saya baru saja sempat menjemput 2 award persahabatan dari :
Terima kasih banyak atas kebaikannya, apapun bentuknya award-award itu sangat berarti bagiku. Bukan fisik awardnya itu sendiri yang memberi bobot…. Tetapi kerelaan kawan-kawan merima saya untuk masuk ke dalam bagian hidup kalian, tepatnya di dalam bilik ruangan yang bernama PERSAHABATAN. Dan itu membuat hidupku ini semakin indah saja.
Terima kasih.
Read More..