02 December 2015
Terapung
Indah pada waktunya....
Pori-pori ku serasa gelagapan menghirup semua keindahan pagi ini, segar udara ini harus kunikmati karena hanya itu yang masih gratis saat ini. Terbawa oleh suasana pagi yg cerah, kakiku ringan terayun, bibirku penuh tersungging. Biarlah kunikmati gairah sang mentari ini, walo pun aku tak yakin dia akan semesra ini nanti siang, cakra manggilingan memang harus selalu berputar.
Berputar menyemai kodrat ilahi, yang senang - ada saatnya susah, yang sehat - ada saatnya sakit, yang gelap - ada saatnya terang, begitu seterusnya.
Read More..
Label:
Essay,
guneman,
opini pribadi
11 February 2013
Mati Rasa
Rentang rasa telah robek di sana-sini ditikam angin perobahan, disayat-sayat nalar pragmatis si anak jaman.
Rentang rasa tersisih ke pinggir jalan, didepak nafsu-nafsu serakah yang pecicilan dan semakin telanjang tanpa malu-malu.
Rentang rasa terkikis menipis digerus roda perubahan etika hidup dalam kebersamaan.
Sedetik saja kebijaksanaan terkulai di emperan surau, maka seabad pola hidup hedonis bakal memperkosa nurani bertubi-tubi. Nurani menjadi kurus dan tertunduk diam di punggung kemunafikan yang tengah narsis menebar pesona, dan dengan terampilnya memainkan peran ganda sebagai tokoh “Angel and Devil” dalam satu tarikan nafas. Sementara mereka yang masih menggengam kearifan diri - yang kusam bungkusnya itu, duduk di atas tanah pusaka sambil menyaksikan jaman yang semakin tersaruk memikul beban "badai moral" dipundaknya.
Sayup-sayup nyanyian puji masih terdengar walau sumbang, timbul tenggelam suaranya ditelan dentuman-dentuman syahwat menyentak. Diantara bau-bau mistis yang memabokan, manusia bergerak liar menari-nari menebar api dan mengumbar nafsu serakahnya di jalan-jalan, di lantai mengkilap – di bawah sorotan lampu memusingkan, di balik simbol partai, di balik jabatan, di balik jubah alimnya, aah...!! Ketika itulah Tuhan hanya ada di tempat pemujaan dan sinarnya tersudut menjadi simbol yang redup di balik gumpalan syahwat duniawi, maka saksikanlah betapa manusia semakin berani dan kreatif menjadikan agama sebagai kedok - topeng pembenaran adanya kolaborasi antara agama dan kemaksiatan, pembenaran yang dipaksakan untuk mengemulsikan yang haq dan yang bathil menjadi ramuan isme baru, semacam proses pencerabutan dimensi ilahiah mencoba diekstrak menjadi dimensi logika.
Keinginan untuk paling benar sendiri,
mau menang sendiri,
mau untung sendiri,
mau berkuasa sendiri,
mau kaya sendiri,
mau mulia sendiri,
mau nyaman sendiri,
mau enak sendiri,
mau aman sendiri,
mau senang sendiri,
mau sejahterah sendiri,
merasa paling hebat sendiri..... dan semua itu datang dari gemuruhnya setitik kecil noktah bernama KESERAKAHAN yang ketika bertemu dengan aji mumpung dan desakan hidup senang, maka bermanuver dan mengembang selayaknya bola salju yang melaju tak terkendali, menelan dan meluluh-lantakkan semua tatanan dan kesempatan yang dilaluinya.
Aku dan kamu semoga saja bukan menjadi saksi terakhir dari dahsyatnya angkara keinginan manusia.
Aku dan kamu hanya bisa duduk bergumam dan bermimpi indah di luar medan laga, jauh dari hiruk-pikuknya gemerlap dunia.
Atau engkau pun sudah mulai berani mencoba peruntungan dan turun gelanggang kawan? Read More..
Rentang rasa tersisih ke pinggir jalan, didepak nafsu-nafsu serakah yang pecicilan dan semakin telanjang tanpa malu-malu.
Rentang rasa terkikis menipis digerus roda perubahan etika hidup dalam kebersamaan.
Sedetik saja kebijaksanaan terkulai di emperan surau, maka seabad pola hidup hedonis bakal memperkosa nurani bertubi-tubi. Nurani menjadi kurus dan tertunduk diam di punggung kemunafikan yang tengah narsis menebar pesona, dan dengan terampilnya memainkan peran ganda sebagai tokoh “Angel and Devil” dalam satu tarikan nafas. Sementara mereka yang masih menggengam kearifan diri - yang kusam bungkusnya itu, duduk di atas tanah pusaka sambil menyaksikan jaman yang semakin tersaruk memikul beban "badai moral" dipundaknya.
Sayup-sayup nyanyian puji masih terdengar walau sumbang, timbul tenggelam suaranya ditelan dentuman-dentuman syahwat menyentak. Diantara bau-bau mistis yang memabokan, manusia bergerak liar menari-nari menebar api dan mengumbar nafsu serakahnya di jalan-jalan, di lantai mengkilap – di bawah sorotan lampu memusingkan, di balik simbol partai, di balik jabatan, di balik jubah alimnya, aah...!! Ketika itulah Tuhan hanya ada di tempat pemujaan dan sinarnya tersudut menjadi simbol yang redup di balik gumpalan syahwat duniawi, maka saksikanlah betapa manusia semakin berani dan kreatif menjadikan agama sebagai kedok - topeng pembenaran adanya kolaborasi antara agama dan kemaksiatan, pembenaran yang dipaksakan untuk mengemulsikan yang haq dan yang bathil menjadi ramuan isme baru, semacam proses pencerabutan dimensi ilahiah mencoba diekstrak menjadi dimensi logika.
Keinginan untuk paling benar sendiri,
mau menang sendiri,
mau untung sendiri,
mau berkuasa sendiri,
mau kaya sendiri,
mau mulia sendiri,
mau nyaman sendiri,
mau enak sendiri,
mau aman sendiri,
mau senang sendiri,
mau sejahterah sendiri,
merasa paling hebat sendiri..... dan semua itu datang dari gemuruhnya setitik kecil noktah bernama KESERAKAHAN yang ketika bertemu dengan aji mumpung dan desakan hidup senang, maka bermanuver dan mengembang selayaknya bola salju yang melaju tak terkendali, menelan dan meluluh-lantakkan semua tatanan dan kesempatan yang dilaluinya.
Aku dan kamu semoga saja bukan menjadi saksi terakhir dari dahsyatnya angkara keinginan manusia.
Aku dan kamu hanya bisa duduk bergumam dan bermimpi indah di luar medan laga, jauh dari hiruk-pikuknya gemerlap dunia.
Atau engkau pun sudah mulai berani mencoba peruntungan dan turun gelanggang kawan? Read More..
Label:
Essay,
guneman,
Introspeksi,
moralitas bangsa,
opini pribadi,
pingin ngeblog,
Spirituil
05 February 2013
Siapa di mana?
Permainan makna sering memabokkan, seperti meminum air laut!
Seluruh akal terbelenggu tali halus bernama naif, lalu otak otomatis memberi ruang khusus yang dihias dengan aroma "katanya" yang membutakan nurani.
Batasan-batasan kelabu sering membelenggu logika, tanpa nalar berani mengambil kesimpulan. Kemudian menjadi permainan faham adalah warna sehari-hari, sampai kapan bisa bertahan?
Pejamkan mata jika lelah, letakan beban jika penat, tak usah memaksa keluar dari kubangan bodoh jika belum siap, karena hanya dengan jalan "mengerti" saja belum cukup untuk membuat status "expert".
Read More..
Seluruh akal terbelenggu tali halus bernama naif, lalu otak otomatis memberi ruang khusus yang dihias dengan aroma "katanya" yang membutakan nurani.
Batasan-batasan kelabu sering membelenggu logika, tanpa nalar berani mengambil kesimpulan. Kemudian menjadi permainan faham adalah warna sehari-hari, sampai kapan bisa bertahan?
Pejamkan mata jika lelah, letakan beban jika penat, tak usah memaksa keluar dari kubangan bodoh jika belum siap, karena hanya dengan jalan "mengerti" saja belum cukup untuk membuat status "expert".
Read More..
Label:
Diri,
guneman,
ikhlas,
Introspeksi,
Misteri,
pingin ngeblog,
Spirituil
22 July 2012
Untuk Anak SMA
Jengah, terbata-bata, meraba-raba serta sering tersandung kemacetan ide... Itulah yang aku rasakan kita "harus" berusaha memulai memnulis postingan di blog ini lagi. Sejujurnya ku akui, aku memang bukan pemilik blog yang baik, yang konsisten meng-update blog-blog saya. Selain alasan kecil yang bernama "kesibukan" sebetulnya ada alasan besar yang sangat berperan menelantarkan blog tercinta ini, yaitu alasan yang bernama "Kemalasan".
Back to topic...!!
Sesuai judul tulisan ini "Untuk Anak SMA", tulisan ini ada karena menanggapi dan berperan serta atas usaha sahabat saya mas Totok Gunung Kelir dan teman-teman dunia maya lainnya yang kepedulian moral mereka tergelitik untuk ikut menyelamatkan kata "Anak SMA" di dunia maya. Saya beri judul "Untuk Anak SMA" karena memang saya dedikasikan untuk Anak SMA. Memang bukan tulisan yang spesifik membahas tentang apa itu Anak SMA, atau tentang segala macam dinamikanya Anak SMA, namun sebuah tulisan yang muncul karena kesadaran moral atas munculnya fenomena berbagai macam kesan miring tentang Anak SMA di belantara maya, utamanya cara merespon mesin-mesin pencari di internet atas kata-kata kunci (keywords) "Anak SMA", dimana ketika seseorang memasukkan keywords tersebut maka yang muncul di halaman pertamanya adalah alamat-alamat yang notabene berkesan 'miring', karena rata-rata berkesan porno.
Sungguh merisaukan memang, ketika membayangkan para pelajar SMA mencoba mencari konten edukatif melalui search engine - dengan memakai keywords "Anak SMA", karena hasil yang muncul di halaman pertama adalah situs-situs yang memasang kata-kata "Bokep Anak SMA","Toket anak SMA","Pesta Seks Anak SMA", "Anak SMA bispak", dan lain-lain yang senada dengan hal-hal pornografi.
Yang keterlaluan bukanlah internetnya atau mesin pencarinya tentu saja! Adalah oknum-oknum yang memanfaatkan konten-konten berbau porno "Anak SMA" untuk menjaring visitor agar meramaikan situs mereka. Saya tidak tahu pasti apakah hal semacam ini termasuk perilaku biadab? Karena secara tidak langsung orang-orang ini tengah berandil menjadi mesin penghancur moral bangsanya sendiri. Seperti yang saya sebut di postingan sebelumnya, tentang "Anak SMP", bahwa kecanggihan dan kemudahan yang disediakan oleh mesin pencari adalah ibarat "Pisau bermata ganda", disatu sisi memudahkan orang dalam mencari informasi, di sisi lain memberi andil menjerumuskan seseorang kepada hal-hal negatif - karena kemudahannya tersebut.
Untuk itu mari kita ikut berperan serta menyelamatkan wajah dunia pendidikan bangsa ini di internet, dengan memperbanyak konten-konten positif yang berhubungan dengan keyword-keyword "Anak SMA". Semoga memberi manfaat bagi generasi muda dan kaum pelajar bangsa ini yang masih menimba ilmu dan selalu masih membutuhkan informasi bermanfaat dari internet, agar tidak selalu kesasar ke wilayah-wilayah maksiat di jagat maya ini.
Semoga... Read More..
Back to topic...!!
Sesuai judul tulisan ini "Untuk Anak SMA", tulisan ini ada karena menanggapi dan berperan serta atas usaha sahabat saya mas Totok Gunung Kelir dan teman-teman dunia maya lainnya yang kepedulian moral mereka tergelitik untuk ikut menyelamatkan kata "Anak SMA" di dunia maya. Saya beri judul "Untuk Anak SMA" karena memang saya dedikasikan untuk Anak SMA. Memang bukan tulisan yang spesifik membahas tentang apa itu Anak SMA, atau tentang segala macam dinamikanya Anak SMA, namun sebuah tulisan yang muncul karena kesadaran moral atas munculnya fenomena berbagai macam kesan miring tentang Anak SMA di belantara maya, utamanya cara merespon mesin-mesin pencari di internet atas kata-kata kunci (keywords) "Anak SMA", dimana ketika seseorang memasukkan keywords tersebut maka yang muncul di halaman pertamanya adalah alamat-alamat yang notabene berkesan 'miring', karena rata-rata berkesan porno.
Sungguh merisaukan memang, ketika membayangkan para pelajar SMA mencoba mencari konten edukatif melalui search engine - dengan memakai keywords "Anak SMA", karena hasil yang muncul di halaman pertama adalah situs-situs yang memasang kata-kata "Bokep Anak SMA","Toket anak SMA","Pesta Seks Anak SMA", "Anak SMA bispak", dan lain-lain yang senada dengan hal-hal pornografi.
Yang keterlaluan bukanlah internetnya atau mesin pencarinya tentu saja! Adalah oknum-oknum yang memanfaatkan konten-konten berbau porno "Anak SMA" untuk menjaring visitor agar meramaikan situs mereka. Saya tidak tahu pasti apakah hal semacam ini termasuk perilaku biadab? Karena secara tidak langsung orang-orang ini tengah berandil menjadi mesin penghancur moral bangsanya sendiri. Seperti yang saya sebut di postingan sebelumnya, tentang "Anak SMP", bahwa kecanggihan dan kemudahan yang disediakan oleh mesin pencari adalah ibarat "Pisau bermata ganda", disatu sisi memudahkan orang dalam mencari informasi, di sisi lain memberi andil menjerumuskan seseorang kepada hal-hal negatif - karena kemudahannya tersebut.
Untuk itu mari kita ikut berperan serta menyelamatkan wajah dunia pendidikan bangsa ini di internet, dengan memperbanyak konten-konten positif yang berhubungan dengan keyword-keyword "Anak SMA". Semoga memberi manfaat bagi generasi muda dan kaum pelajar bangsa ini yang masih menimba ilmu dan selalu masih membutuhkan informasi bermanfaat dari internet, agar tidak selalu kesasar ke wilayah-wilayah maksiat di jagat maya ini.
Semoga... Read More..