Showing posts with label ikhlas. Show all posts
Showing posts with label ikhlas. Show all posts

05 February 2013

Siapa di mana?

Permainan makna sering memabokkan, seperti meminum air laut!
Seluruh akal terbelenggu tali halus bernama naif, lalu otak otomatis memberi ruang khusus yang dihias dengan aroma "katanya" yang membutakan nurani.

Batasan-batasan kelabu sering membelenggu logika, tanpa nalar berani mengambil kesimpulan. Kemudian menjadi permainan faham adalah warna sehari-hari,  sampai kapan bisa bertahan?
Pejamkan mata jika lelah, letakan beban jika penat, tak usah memaksa keluar dari kubangan bodoh jika belum siap, karena hanya dengan jalan "mengerti"  saja belum cukup untuk membuat status "expert".

Read More..

19 October 2009

Too Much Love Will Kill You



Tiap kali mencinta berakhir dengan luka … Tiap kali berharap berakhir dengan kecewa. Lalu kau mengeluh betapa hidup terasa tidak mau berpihak, lalu kau merasa berjalan di lembah yang kering kerontang sendirian. Kau lelah dan frustasi…. Tertawanya itu… kau rasakan sangat menyayat…. Canda dan riangnya itu… bagimu tidak lebih seperti hentakan palu yang meremukkan hati…. Jangan pernah terlalu mencintai kawan….! Yang kau kira hakmu .. ternyata hanya semu, kau tak pernah bisa memilikkinya. Jangan pernah serakah untuk memilikki seutuhnya manis senyumnya… belum tentu itu hakmu!

Jika saja kau mampu, mungkin ingin kamu lukis langit dengan maumu, lalu kau dikte Sang Penguasa untuk barter dengan egomu. Jengkal demi jengkal nalarmu ternyata tidak ada yang merdeka sepenuhnya… Sangat memalukan! Kau dikuasai oleh bayang-bayang…!! Kesadaranmu sudah sepenuhnya seperti pesakitan dan nyekukruk hanya oleh deraan angan-anganmu sendiri ….. silent war yang nyata-nyata berat sebelah. Hahahaha.. Kenyataan yang terkalahkan oleh khayalan semu…!!

Sumpah serapahmu tentang cinta suci dan bhakti murni, nyatanya hanya menggantung di gagahnya pikiran saja..!! Hahahaha …. tidak pernah ada wujudnya dan setiap saat begitu mudanya lenyap oleh lenguhan kecilmu sekalipun. Be realistic man…. Jangan mencoba mengancam arah mata angin… jangan pula pernah merayu-rayu malam untuk selalu melayani mimpi-mimpi rendahanmu. Karena mereka lebih tahu, isak tangismu itu hanya kecongkakan yang kau bungkus dengan topeng memelas, cuma sepotong jeritan keserakahan yang kau kemas menjadi sebaris doa…

Belum mampukah kau mencerna secuil kearifan yang ada di nafasmu… bahwa hidup ini “mung sak dermo nglakoni” belum mampukah kau menjadi pelakon yang taat pada scenario-Nya? Kehormatan dan prestasi puncakmu ada di antara ketundukan mu pada Sang Maha Sutradara, bukan di gelegak keinginanmu yang selalu bertubi-tubi memperkosa naluri ilahiahmu sendiri. Boleh saja kau kejar bayang-bayang napsumu sampai ke kolong kemunafikan sekalipun, tapi penentuan terakhir tetap bukan wilayahmu kawan.

Jangan terlalu mencintai…. Semua ada jatahnya.. ada porsinya, semua yang kau cintai pada saatnya akan kau tinggalkan, apalagi sesuatu yang belum sepenuhnya kau milikki. Que serra serra… dan jika datang masanya perpisahan itu, maka kamu masih akan memilikki pribadimu seutuhnya, tanpa harus kalang kabut kebakaran jenggot seakan kiamat sudah tiba. Atau kau hanya akan selalu menjadi pecundang yang senantiasa kecewa dan memelas mengharapkan cintanya? Too Much Love Will Kill You.

Jika saat ini pangkat dan jabatan itupun belum menjadi hakmu.. maka tak usah kau simpan dendam sampai menjadi bara kemudian menjelma menjadi iblis yang membakarmu sendiri.
Read More..