Dia bukan seorang “Hero” , bukan juga sesosok “Malaikat” bagi semua orang…
Tapi bagi lembaran hidupku yang tidak seberapa ini… dia adalah “the real hero”
Dialah “malaikat” …. Dia membimbingku dengan “caranya”, dan baru ku mengerti setelah dia pergi jauh…
Ayah maafkan aku… perasaan jengkel dan tak terhitung ngedumelku, ketika dulu kau memarahiku… Sekarang setelah aku berdiri di posisimu “menjadi ayah” baru ku mengerti ternyata tidak gampang meluruskan “ranting yang bengkok”, kadang perlu ketegasan dan hegemoni seorang ayah… agar seorang anak nurut.
Baru kusadari… betapa seorang ayah pasti akan terbentur kabut galau jika melihat “pergaulan bebas” dan “mbambung” yang katanya demi “Kebebasan”... engkaupun risau jika anak-anakmu salah jalan.
Seorang anak kadang berlagak “biarlah kutentukan jalanku sendiri”. Sementara seorang ayah berkewajiban mengarahkan “buah hatinya” agar tidak salah jalan, karena akan diminta “pertanggung-jawabannya” kelak di hadapan Sang Pencipta yang telah menitipkan “amanah” itu.
Ternyata tidak semudah cara berpikir “seorang anak” dengan segala tuntutannya, untuk berdiri menjadi “seorang ayah”.
Aah .. maafkan aku ayah… semoga engkau mendengar dan saya yakin engkau di sana mendengar keluh kesah anak-anakmu.
Marahmu dulu adalah genangan kasih-sayang kepada anak-anakmu, agar berjalan lurus pada titian kebenaran.
Kerasmu dulu adalah “vision” dan tumpukan harap agar anak-anakmu siap mengarungi kehidupan yang keras ini.
Maafkan aku ayah….. diam-diam kupersalahkan engkau … ketika kemauanku berada jauh dari jangkauan kemampuanmu. Kini terasa sungguh betapa resahnya seorang ayah .. mendengar tangis dan rengekan anaknya yang belum mampu ia penuhi.
Ayah.. engkau memang tidak selembut ibu… tapi engkau telah membingkai watak kami.
Ayah dan ibuku... kalian adalah manifestasi kasih dan sayang ilahiah… pengejawantahan malaikat-malaikat itu, sari pati kasih semesta langit dan bumi yang selalu ikhlas memberi dan hanya menerima kotoran.
Kadang anak-anakmu terlambat menyadari betapa besar genangan cintamu.
Semoga engkau dan ibu tenang di sisi-Nya…
Terima kasih atas segala pengorbanan dan jerih payah kalian semoga Yang Mengutusmu menerima segala amal dan pengorbanan… serta mengampuni segala dosa ayah dan ibu.
39 komentarmu:
setuju bang..kadang kasih sayang ayah disalahartikan oleh anak, baru ketika saat ini sang anak di posisi ayah merasakan, kadang kita menjadi tidak mengerti harus dengan bahasa apa agar anak kita mengerti betapa semua itu adalah karena semata kasih sayang seorang ayah untuk buah hatinya..
wah pertamax ngga ya ini..
Hmm, terharu niyh bacanya.. kita sebagai anak kadang ga sadar apa yang dilakukan ayah sebenarnya untuk kebaikan kita, dan saya kadang menentang :)..
@Mama Hilda = Iya Mam ... sekarang baru kita rasakan betapa galaunya orsng tua...
@Klik Dana = Kadang kita sbg anak banyak nuntut "Kebebasan" ngawur..hehehe.
Bener banget , sebetulnya semua yang ayah dan ibu lakukan untuk kebaikan kita. Marah dan larangan, sebetulnya kasih dan sayang mereka juga. baru terasa ketika kita sudah menjadi ayah dari anak - anak kita.
Bener banget , sebetulnya semua yang ayah dan ibu lakukan untuk kebaikan kita. Marah dan larangan, sebetulnya kasih dan sayang mereka juga. baru terasa ketika kita sudah menjadi ayah dari anak - anak kita.
sama seperti yang kurasakan sekarang, ternyata seperti ini rasanya jadi ayah. Tahu gini dulu aku jadi anak penurut, biar ayahku tak sakit hati padaku????
anakmu bukan anakmu
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
yen tak pikir2 kayaknya ada benarnya lho..
wah...menyentuh ....bener banget...ketika kecil,kita selalu merasa marah dan kesal kalo di ingatkan dan diluruskan...sekarang begitu menjadi orangtua baru tau rasanya dan susahnya menjadi orangtua...
Jadi inget sama ayahku nihhh..hikss...
hiks...hiks...hiks...
Melow mode ON
Iya kang, kalau saya melihat spion kehidupan juga hampir sama kang. Terkadang hanya bisa melihat dan menyesali apa yang sudah dilalui.
Saya juga sebentar lagi akan menjadi ayah kang. Tulisan mengingatkanku akan masa lalu yang sedikit bandel, dan memperingatkanku akan masa depan. Thanks.
melow?
adem kan postinganmu..
uuuuuuhhhhhgh jd kangen my hero too.. ga ada matinya biarpun jasadnya tlah mjadi tanah sekalipun..
I feel what you feel...
Thanks Broo...
terasa deh, seiring usia dan pencerahan yang kita dapatkan dalam mengarungi kehidupan ini...
ayah.... ibu....
engkaulah pahlawan sebenarnya...
*serius aku rada nderedek dan sedikit berkaca2 mbaca ini*
I agree with you brother!
cuma satu kata
ayahku tak sebaik ayahmu teman :(
my father is my hero too
wah lg serius niiy...
nice posting bro...ngena bgt...cmn aku blom merasakan sih jadi ibu, semoga nantinya akan jd ibu yg baik :D
Iya bener kang! rasa bersalah dan kehilangan seorang ayah, baru di sadari ketika sudah tidak bersama kita, betapa rindunya diriku!
Thank dah sharing
Flu singapur kuwe kang, penyakit anyar maning.
makanya dulu jadi anak jangan bandel. nyesel kan sekarang. baru tahu kan rasanya.... menyesal tak ada gunanya sayangku. always sent your pray to him
semoga anak-anak saya tidak seperti saya terhadap ayah saya :D
Ada roro kidul di film kang he..he..
Lagi ngapa rika?
Hm, bagus artikelnya mas
menyadarkan kembali :)
"Ayah dan ibuku... kalian adalah manifestasi kasih dan sayang ilahiah… pengejawantahan malaikat-malaikat itu, sari pati kasih semesta langit dan bumi yang selalu ikhlas memberi dan hanya menerima kotoran."
sungguh, saya suka banget dg quote ini. pernyataan dan pengakuan tulus seorang anak yang birrul walidaini. postingan yang mencerahkan.
kasih sayang itu tak pernah aku dapet keun.....kang.....bagi yang sudah mendapatkan sebuah kasih sayang itu, berbahagialah kalian,sesungguhnya kasih itu merupakan sebuah kesayangan.....makasih kang telah membuat tulisan yang mempunyai arti yang dalam
ayahku marak kalau aku mbantah
aku pengen selalu berbakti kepada ayahku tersayang ,,,,
love you father ....
Kadang kita baru menyadari apa yang dilakukan orang tua kita dulu kepada kita saat kita sudah menjadi Bapak seperti saat ini
kang, minta saputangan dumz...hikzzz behhh jadi inget bapak saya juga nie :(
aduh saya belum jadi bapak jadi belum tahu, mending belajar dulu sama yang udah berpengalaman.
enak kang jadi bapak?
heheheh, ada2 aja pertanyaan saya yah :D
mungkin ada benernya film curious case of benjamin button itu ya.
hehe, gak ada hubungannya.
but yeah, my dad is a hero. the real one.
Salam hangat kembali mas Xitalho, sebuah nama yang agak sulit nulis, apalagi menghapalkannya :D
salam kenal..
Duh Gusti, Ampuni Kedua Orang Tuaku ..
makasih ....mas ..
salam Kenal ..
wah..jadi inget ortu
pulang dulu
mampir siang nyari caleg yang lagi gelo...xixixi
ehemm..ehemmm tumben ndak ada kopi nie :D
memang kasih sayang ayah tiada duanya namun kasih sayang ibu yang utama....
kedua ortu adalah segala-galana didunia ini...
maka sangat berdosa bila kita kagak patut dan tunduk kepada mereka....
Post a Comment
Yuk jadikan komentar sbg sarana untuk saling menyapa.