20 March 2010

Mortality

Keberangkatanmu yang terlalu pagi itu benar-benar menelantarkan sisi bathinku. Potongan-potongan pesan kosmis yang menerobos segala wujud ciptaan itu pun tak mampu merayumu untuk sejenak menunda keberangkatan itu. Padahal ingin sekali ku duduk di beranda berteman kopi kental, berbicara tentang kesejatian denganmu. Kereta waktu telah memaksakan jarak antara kita, jarak yang tak dapat diukur dengan skala duniawi apa pun.

Kehadiranmu dulu, membuat suasana tentram. Kau mampu memoles adab ku secantik maqam kamaliah. Tak sebatas gema teori di ruang kosong saja, sampai-sampai nafas rerumputan pun bergulir halus di hamparan syukur, alunan nyanyian pujian unggas merembes di relung datar kefanaan, dahan-ranting tak mampu mendongak karena terpaku khusyuk. Sebuah harmonisasi gubahan semesta yang menggumpal membentuk kredo akan eksistensi-Nya, mengalir layaknya simponi yang masyuk mengikuti lambaian tanganmu. Keberangkatanmu yang terlalu pagi itu benar-benar mencerai-beraikan sisa-sisa prinsip hakiki-ku, membuatnya bertebaran dan menempel di segala penjuru rumahku, menempel sembarangan di setiap sudut ruang dan menjadi gugusan lukisan teori yang historis belaka.

Kenangan putih itu tak tersisa banyak, menciut tinggal secuil menjadi pusaran pemahaman di batok kepala sebagian orang. Beberapa di antaranya mencoba menuangkannya ke dalam hati setiap manusia dalam bentuk literatur. Naif sebetulnya, semua terjebak dalam permainan perspektif masing-masing, sedangkan nilai-nilai yang belum sempat mengendap di ruang dalamku itu, kini terpaksa harus berhadapan dengan sekumpulan mata nalar yang skeptis dan menggangapnya sebagai pseudoscience. Bukan salah mereka, karena romantisme pesan yang kau sebarkan itu nyatanya terlalu halus untuk di raba oleh modernitas, sedangkan jebakan-jebakan taqlid dan tuntutan pragmatis akan selalu mengikuti pribadi-pribadi yang memaksakan diri untuk mengunyahnya . Tentang hal ini, kurasakan nasehatmu tidak terlalu praktis untuk menghadapi liarnya kemajuan otak manusia saat ini.

Keberangkatanmu yang terlalu pagi itu benar-benar memenjarakan logika di balik logika-ku, padahal signal ku belum mampu menembus batasan frekuensi antar ruang di dalam rumah ku sendiri. Aku sering kebingungan memposisikan diri sebagai receiver atau sebagai transceiver, atau harus sebagai keduanya? Ada dan tiada tersaji mentah-mentah di meja jamuan materialism dan nominalism, jika lebih dari itu maka akan sangat membingungkan silogisme di otak ku.

Menjelang petang duduk di beranda sendirian sambil memandangi bekas langkah kepergianmu di sela-sela rerumputan seperti melukis serangkaian takdir. Berteman secangkir kopi kental dan sebungkus rokok, di luar senja semakin turun, di dalam ada yang bermain-main dibenakku. Jika saja aku paham rahasia kedatanganmu saat itu, mungkin saja aku akan memahami rahasia penciptaan ini.

43 komentarmu:

suryaden said...

modar cocote...

nyindir aku opo ono fotokopi peristiwa iki...

wuahaha... mantab... salut, semoga bisa selesai walau dengan segudang balutan rindu yang tercipta hanya untuk dia....

Xitalho said...

Ora.. hihihi.. ora payeng nyindir ki Demang (lmao)

Aku sedang bicara tentang fenomena keseharian saja koq, seng jarene punya pegangan luhur.

suryaden said...

mulane nek kerja ki yo rausah seriyus-seriyus.. (rofl)

Xitalho said...

Ups nek kerjo kudu serius...bayarane yo serius jueee.. ahahaha....

Estiko said...

(doh) ra mudeng terus nek moco tulisan neng kene...

PRof said...

Resume perpisahan Xitalho dan ki Demang pagi itu.....skandal kieh.....

Pojok Pradna said...

wah...masih postingan romantis soal cinta terlarang to

Festival Museum Nusantara said...

Bagaimana kalau dirimu diposisikan sebagai access point ajah sob (lmao)

marsudiyanto said...

Semoga langgeng bersama Mas Suryaden...

ajengkol said...

Halah jebule yayange terlarang hehehe

maaf baru bisa BW sebulan offline ngga jalan jalan hehehe

nowgoogle.com adalah multiple search engine popular said...

kunjungan pertama,salam kenal. .

Anonymous said...

blue selalu senang abang bersemangat.....hehehhe
sukses y bang
salam hangat dari blue

annosmile said...

romantis tenan ik...

Andy MSE said...

*merenung*

sawali tuhusetya said...

hidup konon memang memiliki banyak lorong rahasia. kononnya lagi, salah satu tugas manusia adalah untuk memasuki lorong rahasia itu hingga mampu menemukan kesejatian diri. walah!

Seti@wan Dirgant@Ra said...

Pertama mampir disini

Anonymous said...

tulisannya keren banget!! pertama mampir dsini *hehheheheh :D

dasir said...

Romantilka yang romantis dan manis...salam

rudis said...

Dengar-dengar rokok haram tapi kok masih bawa rokok juga hihihihi......
sip... romantis tenan

bekasi bersih partisipasi blogger said...

jodone kopi pancen rokok kang.. uenake puorrrr

JR said...

hanya satu kata yang isa saya ucapkan.....
mantabbbb

mama hilda said...

wah wah romantis, lha jebule karo demang suryaden tah..xixixi..jaaan apik tenan kang sampe ngga mudeng saya moco bolak balik, pripun kabare kang?

Anonymous said...

Blogwalking gan...


Btw saia baru dalam blogging...
So datang ke blog saia ya...
http://taufikbersahaja.wordpress.com
Semoga bermanfaat...
dan kita bisa tuker2an link ntar...

dasir said...

Keren, mampir lagi Pak..

PRof said...

weh, sek podo kie, sajak'e isek romantis mode ON

attayaya said...

lhaaaa sapa yang pergi bro?
pergi ke pekanbaru kaleeee

Mamah Aline said...

ada perjumpaan ada juga perpisahan, tapi pertemanan tetap langgeng

Anonymous said...

mensuportmu selalu
semangat bag
sqalam hangat dari blue

Mattwahyu said...

terkesima baca tulisannya, silaturahim ahhhhh

Wahyu BMW said...

aku juga ikut Matt Ahhh dolan2 silaturahim

Anonymous said...

pernah saya diberitahu seseorang tuk memahami penciptaan kita harus paham diri kita sendiri dulu.sampai sekarangpun saya masih belum paham.

darahbiroe said...

hehe iya hidup itu memang penuh rahasia dan teka teki

berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
salam blogger
makasih
:D

antok said...

positip thimkimh untuk selallu menjali kehidupan yang penuh misteriii

blogwalking

ALRIS said...

Merenung sambil sedih.

PRof said...

Haua..ha..ha....IJopUnkjutee kenther....keli mbuh nang ngendi, tak golek'i nganti pedes matan'e ra ketemu...

Tapi matur nuwun loh kang, nek ra disundul mungkin wes ilang ket mbiyen....Nice to be ur friend....

rudis said...

ini jadinya kalau kebanyakkan nonton cinta fitri, tapi cinta fitri kemarin dapat hadiah semoga blog inipun dapat hadiah

Darin said...

perlu pemaknaan yang dalam nih...

barajakom said...

berkunjung ke blog se keren ini bisa membuat aku ikutan keen, aku numpang keren ya sob

NowGoogle.com Adalah Multiple Search Engine Popular said...

kunjungan perdana bang. . salam kenal yaa

janga lupa mampir. .

Catatan Blogger Seo Matre Ajib said...

gak dong i aku. .

barajakom said...

lama tak kunjung, met pagi sob

Flexi Final Party School Contest said...

weh-weeeeh. . .keren kie..

barajakom said...

keren... beken... mantap

Post a Comment

Yuk jadikan komentar sbg sarana untuk saling menyapa.