14 September 2009

Lingkaran Kehidupan


Ramadhan sudah di penghujungnya.... value apa yang dapat kita petik darinya?
Sudahkah nyala-nyala setan kecil dalam diri ini terkendali menjadi nyala-nyala api kehidupan yang menghidupkan? Atau pancet (tetap) tak terkendali yang sewaktu-waktu siap membakar....??
Aah ... selalu kurindukan saat-saat seperti ini, dikala manusia di permukaan bumi ini secara berjamaah (massal) sadar diri (minimal mencoba) akan eksistensi jati dirinya sebagai sais –sang pemegang kendali bukan menjadi keledai dungu yang justru dikendalikan oleh setan-setan kecil.
Ramadhan dirancang dan diselenggarakan oleh Yang Maha Kuasa sebagai moment massive agar manusia kembali sadar dan terbangun.. bahwa dirinya adalah titah unggul yang di dalamnya bersemayam secarik harkat ketuhanan... Ruh titipan Sang Pencipta.

Berikan tempat bernafas selama sebulan ini, agar fakultas ilahiah tersebut sejenak eksis... fakultas inilah yang sering saya sebut “Kawan Kecil nan ringkih” karena seringnya tertimbun oleh tumpukan angkara ... kobaran amarah.... genangan syahwat.... dan semua akumulasi karya-karya setan-setan kecil kita sendiri.
Hakekat kehidupan kita ada bersama “kawan kecil”... cetak biru yang kelak menjadi penyaksi segala tingkah polah dan kepongahan kita di hadapan Sang Khalik. Betapa mulianya “Kawan Kecil” kita ini di hadapan-Nya... si kecil yang menjadi Pelakon Utama panggung kehidupan ini, yang menjadi sebuah driver bagi Tuhan untuk memperkenal diri-Nya.
Tak terkecuali Ramadhan saja! Bahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia Tuhan selalu memperkenalkan event-event ritual beserta utusan-utusan-Nya untuk memelihara dan mendefrag logika berfikir manusia agar memakai driver-driver original yang secara default terinstall sejak peniupan pertama. Ternyata Tuhan sangat mafhum... penciptaan akal budi dalam otak manusia pada akhirnya kelak justeru akan menjadi pemicu terciptanya driver-driver mutakhir yang lebih menyita cara berfikir manusia cenderung duniawiah semata. Sadarkah jika bukan itu tujuan akhirnya? Duniawi yang di depan mata kita selalu hiruk pikuk ini, absolutely akan kita tinggalkan.... rela tidak rela! Dan tidak lebih selembar kafan saja yang ikut ke liang lahat! Fasilitas apapun yang kita milikki baik itu material ataupun spiritual hanya sebatas “sarana” yang perlu dipertanggung jawabkan pemakaiannya. Hakekat kehidupan ini tidak lebih dan tidak kurang adalah “Innalillahi wa innailaihi roji’un” believe it or not! Suatu proses perjalanan melingkar yang berawal dari peniupan sebagian ruh-Nya... dan kelak (jika sempurna) akan kembali kepada-Nya. Betapa cintanya Tuhan terhadap “kawan kecil” yang ada dalam diri kita masing-masing... Beliau tidak melepaskan begitu saja “kawan kecil nan ringkih” ini berjalan pulang tanpa direction di arena panggung sandiwara kehidupan ini. Beliau bela-belain ngutus Nabi dan Rasul..... menciptakan event-event ritual semacam ramadhan... haji... kurban dan lain-lain, belum lagi masterpiece-masterpiece berupa kitab-kitab suci... semua itu semata-mata untuk membekali “kawan kecil” agar tahu jalan pulang dan membentuk lingkaran yang sempurna. Lingkaran akan disebut sempurna jika ujung-ujungnya tepat bertemu di satu titik.... “Sesuatu yang berasal dari Tuhan, akan kembali ke Tuhan”.
Jati diri manusia....!!! Ramadhan adalah salah satu sarana yang diselenggarakan Tuhan agar manusia kembali ke jati dirinya masing-masing.... agar tidak lupa jalan pulang. Anggap saja Ramadhan sebagai latihan mensucikan diri secara massal.... Kenapa harus suci? Well.. Tuhan adalah Maha Suci, hanya segala sesuatu yang suci yg dapat kembali kepada-Nya ... Innalillahi wa inailaihi roji’un. So...sudahkah kita manfaatkan event Ramadhan ini seperti dimaksud oleh Sang Maha Penyelenggara? Wallahu’alam.. it’s all coming back to us.

19 komentarmu:

senoaji said...

Anyes betul tulisan di blog ini...

semoga workshop management nafsu selama sebulan ini bisa disertifikasi dengan baik oleh Sang Penyelenggara. Amin

Blog Sersan said...

semoga kita ketemu lagi di Ramadhan yang akan datang

suryaden said...

datang dalam keadaan putih bersih, kembali lagi haruslah dalam keadaan yang lebih baik lagi, bukannya malah penuh kotoran dan nista...

HB Seven said...

Mudah-mudahan puasa tahun ini dapat membentuk kita sebagai insan yang lebih bertakwa..Amien..

meylya said...

minal aidzin wal faidzin mohon ma'af lahir dan batin semoga ramadhan tahun depan masih bisa bersapa

genthokelir said...

mudah mudahan kita di beri kekuatan untuk selalu menang dalam memerangi nafsu kita
salam

Unknown said...

met lebaran ya...smoga tetap semangat

Seno said...

Kadang2 setan2 kecil memang keterlaluan menggodanya Kang :(

hery said...

Semoga bulan puasa ini membukakan pintu hati kita.....

kunjungan balik sobat.......

kawanlama95 said...

lingkaran adalah sebuah batasan dalam prilaku manusia
tuk membatasi mana yang baik dan benar , semoga kita terhindar dari dosa yang sengaja ataupun tidak sengaja

ami said...

iya akan kembali kepadaNya ya kang

luxsman said...

amien....

edylaw said...

Putaran lingkaran kehidupan makin cepat neh. Buktinya dah mau lebaran lagi :D

websmaster info said...

mari kita lumasi roda kehidupan dengan doa dan usaha

sawali tuhusetya said...

semoga ramadhan menjai jalan bagi kita utk kembali ke fitrah kita sebagai manusia yang sesungguhnya, amiin.

Aneka Tips said...

Semoga di bulan puasa ini kita menjadi lebih baik, walaupun bingung lebaannya tanggal berapa :D

galuharya said...

mugo-mugo setelah ditempa sebulan penuh kita senantiasa menjadi orang yang lebih baik....amien.

btw,mudik ora iki?

endar said...

bulan ramadhan terasa cepat sekali berlalu semoga kita masih menjumpainya tahun depan.

Mengembalikan jati diri bangsa said...

Tuhan adalah Maha Suci, dan dengan kesucian hati pula kita dapat menghampiri-Nya
sebuah renungan yang dalam sob...

--jujur saya suka dengan tulisan sampeyan, sama halnya dengan kesukaanku pada karya suryaden. Apa satu orang yach :D

Post a Comment

Yuk jadikan komentar sbg sarana untuk saling menyapa.