Sumpah mati … ketika menyadari kilauan eksistensimu, seketika aku rata terpuruk dalam keterpesonaan. Pesona yang menelikungku dalam takjub yang takkan pernah terbandingkan oleh apa pun. Rasa-rasanya ribuan madah pujian yang pernah kulantunkan itu belum mampu mewakili sketsa wujudmu seujung kuku pun….
Aah… aku menggigil terlena, dan betapaku ingin tetap terlena di setiap kesempatan yang terselip di tarikan dan hembusan nafas ini.
Senyummu selalu mengembang di tiap-tiap lembar dedaunan, di derunya jalanan mengepul, di hempasan ombak yang berbuih, bahkan di teriakkan orang-orang pinggiran yang kalap, namun diammu itu tak mengijinkan semua orang untuk mengenalimu. Misterius, sehingga mencoba memaknaimu tak lebih seperti melukis di awang-awang. Mendefinisikanmu tak lebih seperti orang-orang buta yang sibuk menggambarkan keindahan sinar matahari. Pesonamu teramat jumawa, ada di gelap malam dan di benderang siang, ada di hitam dan putih, ada di hening dan gegap gempita ….. Begitu agung menggenang, tiada pernah terbingkai oleh nalar pragmatis apa pun. Meraba-raba, merasa-rasa kehalusan hadirmu, membuatku selalu serba salah dan terpelanting ke dalam ruang kosong yang buntu pepat tanpa pijakkan.
Kurasakan seutuhnya, adamu menjadi sangat absolute melibas diketiadaanku. Lalu semuanya terasa menjadi sangat rumit ketika mencoba melukiskan keindahanmu.. Maafkan aku, jika kadang aku pun terjebak dalam persepsi naïf, mohon ijinkan aku untuk “sekedar” mengenal kilatan cahayamu yang selalu berbeda-beda di tiap-tiap terminal perhentian itu. Sungguh diammu itu memang tak mengijinkan semua orang untuk mengenalimu baik-baik. Sejuta macam bingkai bagai perangkap-perangkap kesimpulan yang menganga, yang setiap saat dapat melemparkan kami di kedangkalan makna, dan selalu tersesat pada tempat dan suasana yang sama. Dejavu…..
Sesekali dalam kerinduanku.. Aku mencoba untuk luluh menyatu dalam tiap gemulai alunan sinarmu yang menembus di segala bidang tanpa kecuali itu, namun kesejatian kecilku meronta-ronta mencoba meraih lambaian pesonamu, sedang ragaku tersuruk nista bagai sebongkah keputus-asaan.
Cupu Kyai Panjala 2024
5 weeks ago
48 komentarmu:
iki padahal asline lagu "Bintang Kecil"
Meraba-raba......(doh) malah nyaru dewe...
dilanjut... pokoke
jalinan kata yg indah...
tapi opo maksude (thinking)
mbok jangan mengagumi saya seperti itu...
dhadhi sungkan rasane...
hihihihihihihi....
well..salam untuk bintang...bos...
@Pradna Cahbag us :
Ho'oh ..hihihi...
@PRof :
Ora saru kih...! suwer..!
@suryaden :
Siap bos...!
@Love4Live :
Lagi nggremeng dewe rasah di gagas ..hihihi
@itempoeti :
Lah.. wes kadung... piye jal?
@Fajar :
Ntar salamnya say sampaikan.. hahaha
mantapss kang perlu pemahaman yang dalam untuk bisa memaknai tulisan ini (worship). bingung arep komen opo
tak delok sing pas judule "Star Trek"
indah nian bahasanya. cuma jadi berantakan gara2 komen para plurker saru :P
keren gan puisinya, dapat dari mana???
bintang tujuh nih ya heheh
NIce Post
* dari pada mumet ndas'e
Blogwalking pagi ... cari sarapan ... menunya mantab2 ... mohon maaf lama tidak silaturahim
Salam
Bintang kecilkah atau bintang besarkah ??? :D
Oh tidaaaaaaaaaakkk....
(blush)
*loh malah tersipu malu*
numpang keren..... huhuy
tak pupus dirundung nelangsa...tetap terkagum walau mengelak....meronta untuk disirnakan........jaka bledek jaka sembung ,biar jelek yang penting gak nyambung...he..he..he..gak nyambung aja sombong...tapi tetap beautifull word....
mas xit memang paling bisa bikin narasi yang indah dan eksotis. tapi ada suasana tragis yang terpantul dari sana, terutama pada paragraf terakhir.
Bintang sekecil itu bisa diurai menjadi postingan yang menarik mas. Salut deh
salam hangat dari BlogCamp
raga boleh nistha tapi batin jangan
batin kita harus bersih dari aneka rereged
Salam hangat dari Plesiran-media untuk mempromosikan pariwisata daerah anda secara gratis. Pengirim artikel yang dimuat akan mendapatkan tali asih sebuah buku yang bermanfaat.
Silahkan kirim artikel anda.
ada sinar
ada kemilau ada kerinduan yang pastinya tetap bercahaya di dalam ide idemu,mas
p cabar
salam hangat dari blue
memang kadang bintang itu indah...tapi juga bisa berbahaya...klo nabrak bumi...hi..hi..gak tau dah jadi apa?
aku datang om
kemana aza nich
salam musimnya aku
salam juga dari blue untuk om
harusnya judulnya bintang-bintang di langit.. :P
absen dulu kang....
hmmm....tenggelam ya....
weeh katakatane jan maut tenan, wapik nganti keturon aku moco
sepertinya aku terhanyut dalam buaianmu..
Sebuah kerinduan yang tidak terkira bagiku Kang.
@Kika : tinggal mengubah "mu" menjadi "Mu" You'll understand what I mean.
wew....
puitis banget....
makasih banyak infonya....
Nice post <---- fast reading sekali-kali gak pa2 kan...???
sastrawan indonesia baru iki...
baru kenal aku hehehe...
Sip, keren.
Pertanda seorang bintang yang bercerita tentang bintang hehe...
sambung ngan ......
salam kangen dulu lama nggak silaturahmi mudah mudahan nggak dilupa sebagai sahabat
salam hormat
siap siap nyoblos....
semoga perisai yang kokoh akan menjadikan tameng agar tetap khusuk......
lebih mantab n lucu klo judul nya,..
bintang kamu kog indah
daleemm... saking dalemnya aku bingung. hehehe
"... namun kesejatian kecilku meronta-ronta mencoba meraih lambaian pesonamu,..."
Semoga dapat berhasil meraih lambaian Sang Pencipta, bukan sekedar pesona ciptaan-Nya.
Sudah lama baru silaturahim lagi. Maaf.
Salam dari Cianjur
@Pak Abdul Aziz : Pesona Cahaya-Nya pak.... hehehe..
@BrenciA : aku dewe yo bingung...hihihi..
wow...!
hmmm. . biasa-bisa. . .
Dalem brooo ... :D :D :D
mampir ya bro ada a7x baru
mampir aja sob, tambah beken aja
article ya mantap kawan.....
keren bgt dah, jd pgn belajar bgt ma loe kawan....
Post a Comment
Yuk jadikan komentar sbg sarana untuk saling menyapa.