“BENTUKLAH POHON, RANTING ATAU DAHAN SELAGI MASIH MUDA”
Jutaan orang terutama para remaja berlomba-lomba menjadi member facebook. Semua seperti kesurupan pingin masuk Facebook, merasa belum bisa disebut Anak Gaul kalau belum punya account Facebook. awalnya cukup hanya untuk terhubung dengan teman-temannya saja, namun akhirnya karena pingin terkenal di Facebook mereka pun jadi agresif menambah teman sampai ribuan tanpa mengenal lebih dahulu dan tanpa tahu latar belakang masing-masing. Mereka bangga jika dianggap paling gaul dan punya banyak teman di Facebook, tanpa pernah mau tahu bahaya yang mengancam dibalik kemudahan dan ketenaran Facebook.
Banyak pengguna Facebook dan Friendster yang memosting PHOTO DIRI sebanyak-banyaknya karena pingin narsis, NAMA LENGKAP, ALAMAT RUMAH, NAMA SEKOLAH dan bahkan NOMOR PONSEL Padahal semua informasi itu dengan mudah diakses oleh siapa pun. Jika sudah demikian, situs-situs Layanan Sosial Networking itu seakan-akan menjadi pusat data dan menyediakan semua informasi yang akurat bagi para pelaku kejahatan terhadap anak dan remaja, informasi yang mereka butuhkan untuk melacak calon korban tepat di depan pintu mereka sendiri.
Kebanyakan orangtua masih belum menyadari sepenuhnya keberadaan arena bermain anak-anaknya yang ternyata telah berpindah dari dunia nyata ke dunia maya itu. Para orang tua tidak menyadari bahwa ancaman terhadap anak-anaknya sekarang sudah masuk rumah sendiri…!! Bahkan masuk kantong seragam yang setiap saat bisa diakses dengan bebas oleh anak-anaknya. Tidak jarang kita dengar praktek prostitusi lewat Facebook, yang ternyata pelakunya masih berusia belasan tahun. Tak jarang juga kita temukan anak-anak yang masih muda remaja posting gambar telanjang atau setengah telanjang dirinya sendiri, kemudian ada juga yang pamer adegan-adegan mesum, atau berinteraksi dengan percakapan (status) yang nyerempet-nyerempet perilakunya orang dewasa dan melakukan banyak hal lain yang bisa memancing pemangsa yang menyaru sebagai temannya. Dan akhirnya membuat shock orangtua, seperti kasus Nova dan Ari akhir-akhir ini.
Para orangtua harus diberi tahu dan disadarkan tentang bahaya dan ancaman yang ada di rumah mereka sendiri yang datangnya dari dunia maya. Dan tidak kalah pentinganya para orangtua juga harus tahu bahaya yang bisa timbul dari seringnya anak usia sekolah (remaja) bermain Internet dari Warnet. Memang ada banyak program yang bisa dibeli oleh para orang tua yang gunanya untuk memantau email, SMS, dan untuk memantau situs apa saja yang telah dikunjungi anak-anak mereka. Program-program itu memang sangat membantu dalam mengawasi perilaku anak-anak di dunai maya, namun hal yang lebih penting lagi adalah bahwa setiap orang tua harus membuka jalur komunikasi dan dialog dengan anak-anak mereka yang mulai beranjak dewasa itu. Orangtua mesti memiliki hak mutlak untuk menanyakan kegiatan anak-anaknya di dunia maya Bahkan demi keamanan dan keselamatan masa depan mereka, orang tua berhak sepenuhnya mengontrol aktifitas mereka. Jangan lengah dan jangan bosan-bosan untuk mengingatkan, kalo perlu dengan ancaman akan diputus berlangganan koneksi Internetnya, bila sekali saja ketahuan mereka mengakses situs porno atau main Facebook ( umpamanya ). Jika mereka terlanjur memiliki account Facebook atau jejaring social lainnya, usahakan orang tua mendampingi atau sekalian mendapatkan hak akses ke account Facebook anaknya. Yakinkan bahwa orang tua memiliki hak untuk melihat account mereka, dan mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan anaknya atau anda akan menyesal.
Jika dimanfaatkan dengan benar situs Jejaring Sosial yang bertebaran di Internet memang sangat membantu dalam banyak hal. Namun untuk anak-anak dan remaja usia sekolah rasanya lebih banyak merugikan dari pada manfaat yang menguntungkan, belum lagi resiko malas belajar gara-gara maen Facebook melulu. Situs Jejaring Sosial apapun yang ada di internet hanyalah sebuah tool atau alat, mau hitam mau putih para penggunalah yang menentukan dan memutuskan, namun sebagai orang tua kita semua wajib mewaspadai ancaman-ancaman terhadap anak-anaknya. Sadarilah bahwa di antara sekian ratus atau bahkan sekian ribu teman yang terdapat di daftar teman Facebook anak anda, bukan semuanya orang baik-baik. Jangan lengah..! Karena resikonya sangat tidak sebanding dengan pengorbanan biaya, manfaat, lebih-lebih jika menyangkut masa depan anak anda.
Cupu Kyai Panjala 2024
5 weeks ago
43 komentarmu:
Setuju dengan tulisan di atas. Sebagai orang tua, andil memberikan pengawasan adalah langkah pertama. Banyak orang tua yang justru membantu anaknya membuat account di Facebook padahal minimal umur adalah 13 tahun.
Mencari keseimbangan dalam memanfaatkan apa yang diberikan internet dalam kehidupan keseharian kita adalah tantangan tersendiri yang kita harus hadapi di era digital ini.
Aku juga termasuk salah satu yang suka narsis di facebook *ngaku*
Tapi tujuan utamaku dalam mencantumkan identitas resmi adalah agar sahabat2 lama dapat dengan mudah menemukan diriku *narsis lagi* Dan terbukti sob. Hingga saat ini belum juga ada teman lama yang meng add diriku *sedih*
Tapi beruntunglah diriku, masih ada dirimu yg masih mau membaca status narsisku *seneng*
Pelacuran via facebook? Bukan rahasia umum.. *untungnya aku ra payu, jadi terhindar dari hal itu* halah....
hmm...diriku termasuk yang terancam nggak ya..
penyimpangan fesbuk sudah dirasakan sejak jaman fesbuk hadir di masyarakat indonesia..
memang sewajarnya orang tua mengarahkan si anak untuk berinternet yang aman.
Ya kalo gitu jangan biarkan anak-anak internetan sendiri, dampingi mereka
jadi takut buka fesbuk..
jangan2 ada yg bawa diriku kabur..*tersipu*
Salam super-
salam hangat dari Pulau Bali-
semangat ya...
buat anak2 jadi lebih punya kemampuan bersaing dengan bekal IT...
Betul banget kang, Ari dan Nova baru kasus yang terkuak, apalagi kasus yang belum terkuak pasti sangat banyak ya kang.
NAmanya anak-anak, perlu bimbingan ditengah terjangan modernitas jaman
mau nulis asli ditipu, mau menipu nanti dicari temen sulit, woah... terus piye jal
intinya kan kalo add orang harus ati-ati to
adik sy yg kelas 6 SD udah aktif maen di facebook, malah sering maen poker. dan hebatnya sy yg ngajarin semuanya,hihiihih.
nice post...
tergantung pribadi masing-masing, mo di fungsikan bagaimana facebook ma kita...cm mesti ati2 aja
pekerjaan buat orang tua jadi makin berat aja klo punya anak2 yg susah dikontrol
ketegasa dalam setiap post abang inilah yang enjadi kekuatan untuk blue ikuti selalu
salam hangat dari blue
Betul, Gan! Dua kasus terbaru, Prostitusi ABG dan Remaja yg dibawa lari kenalannya dari Facebook harus jadi satu kewaspadaan
Sekarang Orang tua harus waspada, Orang tua pun harus melek teknologi kalau tidak mau kecolongan.
Malah sekarang ada lagi jejearing sosial yang dikhususkan buat para selingkuh. Jaman edan tenan.
iya bener banget harus waspada sebagai seorang ortu, mungkin banyak lagi kejadian sprti kmrin yg tidak ter expose
berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya lagi makasihh :D
fesbuk untuk nyepam postingan wae ah
waakakakakkaaa
nyepam juga ahhh :
http://kaumbiasa.com/rpm-konten.php
sekali lagi ahhhh : http://kaumbiasa.com/perguruan-tinggi-antara-kurikulum-kualitas-lulusan.php
setuju nih sama postingan ini, masalahnya dilihat2 perkembangan fesbuk saat ini sangat meningkat tajam, orang2 melek internet gara2 fesbuk.
lha blog diriku ada gambar telanjangnya tetep aja ngak ada yang mau nyulik diriku
Alhamdulillah bisa berkunjung lagi. Salam hangat selalu!
Untunya saya pribadi tidak begitu menggilai FB, cuma sebatas punya account aja hehe...
Turut silaturahmi sekalian ngenalin diri :-D
mendengar berita yang di tampilkan di televisi tentang "akibat" dari facebook. kita patut waspada dengan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin bisa terjadi
Jejaring sosial selalu mempunyai 2 sisi yang berlawanan, positif dan negatif. Seharusnya ada pembatasan konten berdasarkan usia pengguna.
ngomong opo malah bingung kang, wis terlanjur ketulis, langsung dipablis wis....
hati hati kawan terhadap facebook.terutama anak-anak kita
hlooo...eamng kenapa sama Nova dan Ari?
yg ini " anak-anak yang masih muda remaja posting gambar telanjang atau setengah telanjang dirinya sendiri, kemudian ada juga yang pamer adegan-adegan mesum" sebelah mana yaaa??? kok ra tahu nemu... (doh)
@itempoeti : berarti kurang canggih pencarianmu kang.. ekekekek..!!
anak -anak harus mendapatkan pengawasan ekstra agar nggak terperangkap hal2 yang tidak dinginkan.. btw salam kenal ya...hehe
tetap semangat y bang
salam hangat dari blue
saya baru saja menghapus account saya di facebook, entah kenapa saya tidak ingin lagi berbagi aktivitas saya dengan orang lain..satu hal negatif yang sangat saya rasakan adalah blog saya jadi terbengkalai semenjak saya mulai berasyik masyuk di facebook..
Hahaha... Hebat sampeyan mas!
Persis! jadi males mggawe postingan,..
setuju banget ama tulisannya mas....sekarang aku juga membatasi aktifitas anakku di facebook
bener banget kang! kadang ngeri kalo ngikutin teknologi ya! enak urip neng kampung kali ye hehee. Lha, di kampung aja udah banyak Facebook, hp dll. Wah, susah ya. Mestinya juga perlu di dasari oleh agama ilmu agama ya kang!
Batam udan ora?
selalu tak bosan menyemangati omku ini
salam hangat
Tergantung Orang TUanya, Wong Orang tuanya juga Hobi Facebook
p cabar om
semangat y
salam hangat dari blue
sing anyar ndi ya?
Kalo yang ga pake investasi ada juga tuh kang, investasi pikiran he..he..., getuk lindri kang.
kabeh pada kedanan fesbuk.. gemblung temenan pokoke
musti dicontrol tuh anak2 biar gak pake pesbok ngumbar segala hal... waduh2 merem melek....
kunjungan mas. . jangan lupa mampir. .
Post a Comment
Yuk jadikan komentar sbg sarana untuk saling menyapa.